Apa itu Mendaki Gunung? Mendaki gunung identik dengan perjalanan untuk mencapai puncak gunung dengan melalui hutan-hutan lebat dan menerobos semak-semak untuk membuat jalur agar bisa dilewati. Pendakian ini bisa memakan waktu beberapa jam atau bahkan berhari tergantung panjang jalur yang dilalui.
Tak dapat dipungkiri bahwa mendaki gunung mempunyai resiko tinggi, sehingga untuk meminimalisir resiko tersebut dibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana mendaki gunung dengan baik dan benar. Untuk itu banyak klub-klub pencinta alam yang menyelenggarakan pendidikan dan latihan dasar mendaki gunung.
Sekilas memang, mendaki gunung itu kelihatannya sangatlah mudah, tinggal jalan kaki dan sampai ke puncak gunung. Karena pada dasarnya mendaki gunung itu tidak ada bedanya dengan kegiatan hikking, hanya saja lebih ekstrim dan memerlukan persiapan yang baik untuk melakukannya. Ya benar, memang naik gunung itu hanya persoalan berjalan. Berjalan dari kaki gunung menuju ke puncak, simple sekali. Akan tetapi pada kenyataannya tidak se-simple itu, banyak hal yang harus dipersiapkan, dari mulai peralatan, manajemen perjalanan, fisik dan mental. Disinilah diperlukan pengetahuan tentang mandaki gunung. Bahkan ada kode etik yang harus senantiasa kita patuhi ketika kita melakukan pendakian.
Sejarah naik gunung itu sendiri di Indonesia dimulai sejak tahun 1964. Pada masa tahun 60-90 an kegiatan mendaki gunung di Indonesia tercinta ini, kebanyakan hanya dilakukan oleh klub-klub pencinta alam atau klub pendaki gunung lainnya, baik itu dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum. Ketika mendaki gunung tidak hanya sekedar ajang untuk "gaya-gaya-an" tetapi lebih sebagai salah satu cara seorang manusia mengekspresikan dirinya untuk mencintai, dan menikmati alam sehingga lebih bisa mensyukuri karunia yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai mahluknya. Sehingga ketika mereka mendaki gunung, mereka tidak akan membuat kerusakan pada alam sekitarnya. Mereka mengerti dan menghormati alam sebagai bagian dari ciptaan-Nya yang harus senantiasa dijaga kelestariannya. Karena kalau tidak kita, siapa lagi yang akan melestarikannya? Selain itu pula mereka selalu dibekali dengan pengetahuan tentang naik gunung, sehingga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan ketika mendaki gunung.
Sebetulnya banyak hal yang perlu dipelajari ketika seseorang ingin menjadi pendaki gunung, seperti pengetahuan tentang mountenering, navigasi, tali temali, manajemen perjalanan, survival dan lain sebagainya. Untuk pengetahuan mendaki gunung ini nanti akan kita bahas satu persatu dalam postingan selanjutnya.
Nah...untuk sobat-sobat yang akan mendaki gunung dan ingin menjadi seorang pendaki, cobalah untuk memahami dan mengerti kenapa dan apa yang kita cari ketika kita mendaki gunung. Belajarlah dari alam, karena banyak hal yang akan kita dapat dari situ. Jadilah pendaki-pendaki yang tangguh yang selalu mencintai, menjaga dan melestarikan alam. Janganlah menjadi pendaki "gaya-gaya-an" jadilah pendaki gunung yang sesungguhnya.
Salam Rimba...!!!!
"Dunia itu selauas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengan alam"
---- Soe Hok Gie ----
0 komentar:
Posting Komentar